10 Jenis Ular yang Paling Mematikan di Dunia

        Kali ini endemisme akan sedikit membahas tentang ular. ya,. Tepatny 10 jenis ular yang berbisa tinggi atau bisa dibilang cukup mematikan yang ada di seluruh dunia, tapi artikel kali ini saya tulis acak, tidak berdasarkan urutan mematikannya, karena banyak versi tentang ular mana yg lebih berbisa antara yang satu dan yang lainnya,
Mungkin sudah menjadi paradigma di masyarakat kalo ular itu berbahaya, menakutkan dll. Padahal dalam kasus yang sebenarnya ular itu menyerang karena terpaksa, entah karena diganggu atau karena apa, tapi pada dasarnya ular itu juga mahluk hidup yang layak hidup juga. Dan tidak semua jenis ular berbisa. Banyak ular yang tidak berbisa dan tidak berbahaya. Karena bagi sebagian orang memelihara ular termasuk hobi dan bisa menjadi bisnis yang menjanjikan. Termasuk penulis :D
Sedang ular berbisa dibagi menjadi tiga jenis, berbisa rendah, berbisa sedang dan berbisa tinggi. Bisa rendah efek untuk manusia biasanya hanya gatal-gatal dan infeksi ringan, bisa sedang biasanya bengkak yang diikuti demam dalam beberapa hari, sedang yang berbisa tinggi bisa berakibat cacat, amputasi dan kematian.
Dan berikut ini 10 jenis ular yang berbisa tinggi dan mematikan yang ada di berbagai penjuru dunia.


1. Inland taipan (Oxyuranus microlepidotus)

Inland taipan termasuk dari family elapidae atau biasa disebut ular yang sangat berbahaya dan mematikan. Ular ini habitatnya di Australia dan termasuk ular terestrial atau ular yg hidupnya ditanah. Menurut beberapa sumber, ular ini adalah ular yang paling mematikan di dunia. Bisanya 50x lebih kuat dari cobra jawa dan 10 x lebih kuat dari ular derik. Walaupun jarang ditemukan kasus kematian akibat ular ini. Karena ular ini sudah jarang ditemukan di alam. Ular ini mempunyai karakter yg tenang dan tidak agresif.




2. Eastern brown (Pseudonaja textilis)

Eastern brown masih termasuk dalam family elpidae, ular jenis ini banyak ditemukan di wilayah Australia, Papuan New Guinea dan Indonesia bagian timur. Ular ini termasuk terrestrial atau menghabiskan hidupny di atas tanah, ular yang dapat mencapai panjang maximal 2.4 m ini memiliki bisa jenis neurotoxic atau bisa yang menyerang syaraf dan penggumpalan darah, kasus kematian yang disebabkan ular ini sangat jarang karena temperament ular ini sangat tenang dan jarang menyerang manusia.




3. Krait biru/banded krait (Bungarus candidus)

Krait biru atau di daerah kita sering disebut ular weling ini masih termasuk juga dalam keluarga elapidae, bisanya yang menyerang syaraf atau neurotoxic ini lebih kuat 16x dari bisa cobra. Penyebaran ular ini adalah di seluruh wilayah asia tenggara termasuk Indonesia. Kasus kematian akibat ular ini termasuk banyak atau sering terjadi karena populasi ular ini masih tehitung banyak. Walaupun dikeal dengan ular yang tenang tapi ular ini mudah kaget, dan sering kali kasus yang terjadi adalah tidak sengaja terinjak. Karena kebiasaan masyarakat kita kalau pergi ke lading tidak memakai alas kaki.




4. Taipan (Oxyuranus)

Taipan adalah ular yang tercepat difamily elapidae dunia saat ini. Bisa ular ini adalah termasuk yg menyerah darah hingga mengakibatkan penggumpalan dan ada beberapa herpetology yang mengatakan bisanya juga mengandung neurotoxic. Ular yang habitatnya di Australia ini bertanggung jawab atas banyak kematian. Karena bisanya hanya butuh waktu 1 jam untuk membunuh manusia. Ular ini termasuk ular yang sangat angresif da dikenal sebagai ular yang suka menyerang.





5. Black mamba (Dendroaspis polylepis)

Black mamba yang juga masih masuk dalam keluarga elapidae ini sering disebut sebagai tercepat saat ini. kecepatannya bisa mencapai 20km/jam. Ular ini dapat tumbuh mencapai panjang 2.5m – 3.5 m. ular ini tersebah diseluruh benua afrika, mulai dari padang savanna sampai ke hutan kayu. Bisa ular ini adalah neurotoxic yang sangat berbahaya, satu gigitan saja sudah cukup untuk membnuh 20-30 manusia dalam 15 menit, padahal ular ini bisa menggigit dengan racunnya sampai 12x berturut-turut. Tidak seperti ular berbisa lain yang setelah menggigit harus menunggu 3-6 hari untuk memproduksi bisanya.






6. Tiger snake (Nothecis sp.)

Tiger snake adalah salah satu ular yang masih masuk dalam family elapidae, ular jenis ini bisa tumbuh mencapai 1.5-2.0 m, kematian akibat ular ini sering terjadi di daerah ular ini berada yaitu di Australia, bisanya yang menyerang syaraf ( neurotoxic ) dapat membunuh manusia hanya dalam waktu 30 menit dalam kondisi full bisa, karena terkadang saat ular ini menggigit tidak mengeluarkan bisanya secara full, walaupun begitu kalau tidak segera mendapatkan antibisa dalam 6-24 jam bisa mengakibatkan kematian juga.




7. Kobra Filiphina (Naja philippinensis)

Kobra Filipina, mungkin kita sering mendengar nama ular kobra, tapi kalau kobra Filipina pasti jarang atau bahkan sama sekali belum pernah dengar. Kobra Filipina adalah jenis ular kobra yang paling berbahaya, ular ini bisanya jauh lebih kuat dari kobra jenis lainnya, dengan jangkauan semburan bisanya yang mencapai 3m tentu orang akan sangat takut jika melihat ular ini, bisa neurotoxicnya mampu membunuh manusia hanya dalam 30 menit, dan rasa sangat sakit akan terjadi jika tergigit ular ini, dari jantung dan pernapasan yg mulai terganggu hingga lumpuhny syaraf-syaraf dalam tubuh.




8. Viper snake (Viperidae)

Viper snake adalah ular yang sangat terkenal karena bisanya yang sangat mematikan, ular ini tersebar di berbagai dunia termasuk Indonesia, tapi dari banyanya jenis viper, dikatakan bahwa saw scaled viper dan chain viper adalah yang paling mematikan. Habitat dua ular ini ada di daerah Asia bagian tengah ( india, china dan timur tengah) angka tertinggi kematian akibat ular ini berada di india. Karena disana ular ini masih sering dijumpai dipersawaan dan terkadang dirumah penduduk. Akibat dari gigitan ular ini biasanya ditandai dengan sulit bernafas dan akhirnya gagal jantung.


saw scaled viper

chain viper

tropidolaemus-subannulatus/wagler pit viper/indonesian viper


9. Death adder (acanthopis sp.)

Death adder adalah ular tercepat dalam melakukan penyerangan, hanya butuh waktu 0.13 detik bagi ular ini untuk menyerang sasarannya, bisa neurotoxic ular bisa menyebabakan gangguan pernafasan dan gagal jantung, ular ini tersebar di penjuru Australia dan Indonesia, ular yang hampir mirip dengan jenis viper ini terbilang sangat pemarah. Sedikit gangguan saja bisa berakibat fatal. Ular ini banyak ditemukan di bawah pepohonan yang rimbun, dan biasanya tersamar dengan tumpukan daun kering.




10. Ular derik / rattle snake ( viperdae sp.)

Ular derik adalah ular berbisa yang menghuni daratan amerika, lebih sering ditemui di daerah gurun dan daerah yang berpasir, disebut ular derik karena jika merasa terancam ekornya bisa mengeluarkan bunyi seperti berderik, ular jenis ini mempunya bisa hemotoxic yang bisa menyebabkan organ tubuh menjadi rusak dan pembekuan darah, disebutkan ular ini sering menyebabkan kematian karena biasanya yang tergigit jauh dari pemukiman dan terlambat mendapatkan antibisa. Ular ini masih satu keluarga dengan ular viper, hanya berbeda sub-speciesnya,





Semoga pengetahuan diatas bisa sedikit menambah ilmu kita, terutama bagi para pecinta reptile, apapun peliharaan kita selama kita peduli dan bertanggung jawab Insya’ Allah akan selalu aman, “keep safety and safety first“



image source from Google

"MACAN DAHAN" Macan Eksotis Yang Terancam Punah

Macan Dahan Borneo dan Sumatera atau nama ilmiahnya Neofelis diardi, lebih sering disebut hanya dengan Macan Dahan. merupakan salah satu anggota kucing besar selain Singa, Harimau, Macan Tutul, Jaguar, dan Cheetah. Macan Dahan termasuk salah satu satwa langka yang dimiliki oleh Indonesia. Yang paling unik ternyata Macan dahan memiliki taring yang terbesar dan terpanjang diantara bangsa kucing lainnya. Bahkan lebih panjang dari taring Singa maupun Harimau. Semula Macan Dahan Borneo dan Sumatera (Neofelis diardi) dimasukkan dalam satu spesies dengan Macan Dahan (Neofelis nebulosa) yang terdapat di daratan Asia. Namun berdasarkan penelitian para ahli, sejak 2007 Macan Dahan Borneo dan Sumatera dikategorikan sebagai spesies tersendiri yang berbeda dengan saudaranya yang berada di dataran Asia. Macan Dahan (Neofelis diardi) terdiri atas dua subspesies yaitu Macan Dahan Borneo (Neofelis diardi borneensis) yang hidup di Pulau Kalimantan (Indonesia dan Malaysia) dan Macan Dahan Sumatera (Neofelis diardi diardi) yang hidup di pulau Sumatera, Indonesia. Macan Dahan Borneo merupakan satwa endemik pulau Kalimantan, dalam bahasa Inggris biasa disebut sebagai Bornean Clouded Leopard. Sedangkan saudaranya, Macan Dahan Sumatera biasa dinamakan Sumateran Clouded Leopard. Penamaan ini tentunya erat kaitannya dengan corak tubuhnya yang seperti awan.

 

  Ciri-ciri dan Perilaku Macan Dahan. Baik Macan Dahan Borneo dan Macan Dahan Sumatera mempunyai ciri-ciri fisik yang hampir sama. Kulit Macan Dahan (Neofelis diardi) ditumbuhi bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan motif seperti awan dan totol-totol hitam. Badan Macan Dahan tergolong tidak terlalu besar. Panjangnya hanya sekitar 95 cm dengan berat badan tidak lebih dari 25 kg. Ukuran tubuh Macan Dahan ini tentu lebih kecil dari pada Harimau Sumatera maupun Macan Tutul bahkan hanya seukuran anjing. Ukuran tubuhnya yang kecil dan ringan membuat macan ini mempunyai gerakan yang licah di atas pohon dan lebih sering menghabiskan waktu di atas pohon. Ekornya yang panjang mampu menjadi penyeimbang gerakan tubuhnya. Juga kaki-kakinya yang pendek kekar serta berkuku tajam membuat Macan Dahan mampu berkeliaran di atas pohon dengan lincah. Bahkan dengan kepala di bawah sekalipun ketika menuruni pohon. Yang paling istimewa selain kelincahannya di atas pohon adalah gigi taring Macan Dahan yang sangat besar dan panjang ketimbang predator lainnya. Macan Dahan memiliki taring hingga mencapai panjang 2 inci. Panjang gigi taring ini jauh mengalahkan gigi taring yang dipunyai jenis kucing besar lainnya seperti Singa, Macan Tutul, maupun Harimau.

 

Macan Dahan merupakan binatang nokturnal yang biasa melakukan perburuan di malam hari. Mangsa macan dahan meliputi aneka satwa liar mulai dari kera, rusa, ular,bekantan dan mamalia kecil lainnya. Habitat Macan Dahan mulai dari hutan pantai, rawa-rawa hingga pegunungan dengan ketinggian mencapai 3000 mdpl. Macan Dahan menghuni hutan-hutan dengan pepohonan yang lebat dan menjauhi daerah pemukiman manusia. Satwa ini termasuk binatang yang sangat pemalu, karenanya amat sedikit yang dapat diketahui berkaitan dengan tingkah lakunya di alam bebas. Konservasi Macan Dahan. Baik Macan Dahan Sumatera maupun Macan Dahan Kalimantan termasuk binatang yang langka dan terancam kepunahan. Oleh IUCN Redlist, keduanya dimasukkan dalam status konservasi “Terancam Punah” (Endangered). Juga diklasifikasikan dalam Apendix I oleh CITES. Langkanya Macan Dahan ini lebih disebabkan oleh berkurangnya hutan sebagai habitat tempat tinggal dan berburu mereka sebagai akibat kebakaran hutan maupun pembalakan liar. Selain itu juga dikarenakan oleh perburuan yang dilakukan manusia untuk mengambil kulit dan taringnya. Macan Dahan Borneo dan Sumatera, pemilik taring terpanjang yang baru teridentifikasi sebagai spesies baru pada tahun 2007 yang kini telah terancam kepunahan.

 

 image source from Google